Pada jaman sekarang ini banyak sekali himbauan bagi orangtua untuk lebih terbuka dengan anak-anak mereka. Bagaimana jika kita sendiri yang mempunyai inisiatif untuk terbuka dengan orangtua? Tidak sedikit, kita sebagai remaja cenderung untuk dekat dengan teman sebaya dari pada dengan orangtua kita. <span class="fullpost"> Mengapa kita melakukan hal ini? Kebanyakan kita para remaja berpikir orangtua bisanya hanya menghujam, melarang dan mengomeli. Padahal semua orangtua tidak selamanya seperti apa yang dipikirkan kita pikirkan. Justru orangtua kita akan menyesal dan merasa gagal jika kita sebagai remaja hanya terbuka pada kekasih atau teman kita.
Kita sebagai remaja mungkin juga merasa canggung dan segan untuk bercerita dengan ayah atau ibu di rumah tentang masalah yang kita hadapi.
Bila kita ada masalah, kita mungkin akan memilih diam atau pergi dari rumah. Bahkan akan menjadi sangat buruk jika kita memutuskan bunuh diri hanya karena masalah yang sebenarnya bisa kita pecahkan.
Cara untuk lebih terbuka pada orangtua bisa kita lakukan dengan bersikap Asertif. Tujuan dari kita bersikap asertif adalah mengutarakan keinginan kita pada ayah dan ibu di rumah. Berikut adalah tips yang mungkin dapat membantu kita para remaja untuk lebih bersikap asertif (terbuka) dengan keluarga:
- Percaya pada orangtua kalau mereka pasti akan membantu kita menyelesaikan masalah
- Bila sulit dengan keduanya, tentukan manakah antara ayah atau ibu yang lebih dekat dengan kita.
- Ketika kita berbicara dengan mereka, kenali perasaan orangtua
- Ekspresikan masalah atau keinginan dengan jujur dan jelas
- Berpikir positif ketika menghadapi masalah dengan orangtua
- Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan orangtua pada kita sebelum menanggapi perkataan mereka.
- Perlu sebuah komunikasi yang saling menghargai antara kita sebagai anak dan orangtua </span>
0 komentar:
Posting Komentar