Welcome to My Blog ^ _ ^

Rabu, 30 Desember 2015

UKHTI, BANTU KAMI MENUNDUKAN PANDANGAN ...

UKHTI, BANTU KAMI MENUNDUKAN PANDANGAN...

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Mahamengetahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.”
(QS. an-Nur [24]: 30-31)

Alhamdulillah, puji dan syukur atas segala nikmat yang begitu besar yang Allah berikan, shalawat beserta salam kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Seorang muslim sejati sudah sepantasnya saling berlemah lembut terhadap sesama muslim yang lain. Sebagaimana firman Allah Ta’ala;

 Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
(QS. Ali Imran[3]: 159)

Al Hasan Al Bashri –Rahimahullah- mengatakan, “Berlaku lemah lembut inilah akhlaq Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diamana beliau diutus dengan membawa akhlaq yang mulia ini.”[1]

Maka menjadi tugas seorang muslim untuk saling berlemah lembut terhadap sesama dan mencontoh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai suri tauladan terbaik bagi umat manusia. Semoga tulisan ini bisa menjadi jalan untuk saling mengigatkan dalam kelemah lembutan. Lebih lagi terhadap wanita yang sangat lembut dalam hal perasaan.  Sebagaimana hadits dari Abu Hurarirah -radhiyallahu ‘anhuma- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

”Berwasiatlah kalian kepada para wanita dengan kebaikan karena mereka itu diciptakan dari tulang rusuk dan bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah bagian yang paling atas. Bila engkau paksakan untuk meluruskannya, maka engkau akan mematahkannya. Namun bila engkau biarkan begitu saja (tidak engkau luruskan) maka dia akan terus menerus bengkok. Karena itu berwasiatlah kalian kepada para wanita.”
(Shahih, H.R. Bukhari no. 4787)

Dari hadits ini kita bisa mengambil faedah bahwa menasehati wanita adalah dengan memaafkan dan bersabar atas kebengkokan mereka. Namun tidak pula membiarkannya terus menerus dalam kebengkokan, tentunya dengan cara yang lemah lembut. Sebagaimana Al Hafidz Ibnu hajar Al Asqalani -Rahimahullah- berkata[2]: “Dan dalam sabda Nabi ‘kepada para wanita dengan kebaikan’ seakan akan ada isyarat agar suami meluruskan istrinya dengan lemah lembut, tidak berlebih lebihan hingga mematahkannya. Dan tidak pula membiarkannya hingga ia terus menerus di atas kebengkokannya.”

Dalam Islam, wanita begitu sangat dimulikan, sebagaimana dahulu pada masa jahiliah wanita begitu sangat direndahkan, kelahiran dan kehadiran mereka sangatlah dibenci oleh masyarakat jahiliah saat itu. Para bayi wanita pada saat itu segera dikubur hidup hidup dibawah tanah. Kalaupun dibiarkan terus hidup, maka wanita tersebut hidup dalam kehinaan tanpa kemulian. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman;

“Ketika bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh”
 (QS At Takwir[81] : 8-9)

Maka munculnya islam adalah sebagai cahaya bagi wanita, islam begitu memperhatikan dan memuliakan para wanita. Hadits dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhuma- cukuplah menggambarkan begitu dimuliakannya wanita dalam islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:

“Apabila seorang wanita sholat 5 waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluan dari zina, dan taat pada suaminya, maka masuklah kedalam surga dari pintu yang mana saja yang ia hendaki.”
                                                        (H.R. Ahmad no. 1/191)     

MasyaAllah, lihatlah janji Allah yang begitu indah untuk para wanita, wanita cukup mendirikan sholat 5 waktu tidak perlu sholat yang sunnah, puasa di bulan ramadhan tidak perlu puasa-puasa yang sunnah, menjaga kemaluannya dari zina, kemudian taat kepada suaminya, maka kata Allah masuklah ke dalam surga dari pintu yang mana saja yang kalian hendaki, MasyaAllah! Begitu luasnya rahmat dan karunia Allah yang diberikan bagi seorang wanita. Kelak seorang laki-laki diminta pertanggungjawabannya terhadap 4 wanita sebagai qowwam, yaitu istrinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita  tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu suaminya, ayahnya, anak laki lakinya dan saudara laki-lakinya. Ini beberapa sedikit contoh dari begitu banyak kemuliannya yang diberikan kepada seorang wanita.

Sayangnya, dizaman penuh fitnah ini, kemulian yang Allah berikan kepada wanita mulai diabaikan. Keringanan yang islam berikan kepada wanita justru membuat sebagian wanita pada zaman ini menganggap enteng syariat yang Allah berikan. Salah satunya adalah perintah wanita untuk berjilbab. Allah Ta’ala berfirman;

“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Q.S. Al Ahzab[33]: 59)

Dalam ayat ini menunjukan perintah bahwa wajibnya para wanita untuk menggunakan jilbab. Alhamdulillah, kita lihat saat ini, di lingkungan kita, dibumi tercinta kita Indonesia, sudah banyak wanita yang sadar akan kewajibannya dalam menggunakan jilbab. Jika kita bandingkan di era tahun 2000an kebawah, jilbab masih menjadi hal yang asing bagi sebagian masyarakat kita yang padahal masyarakatnya mayoritas beragama islam. Dan saat ini patut kita syukuri wanita-wanita muslimah mulai sadar dengan tata cara berjilbab yang syar’i. (penjelasan tentang jilbab syar’i dan syaratnya bisa dilihat di disini). Namun, ternyata setan tidak mau kalah dalam hal menggoda para wanita, kini fenomena jilbab syar’i mulai ditinggalkan dan berganti dengan jilbab berbagai model dengan corak dan warna yang sangat jauh dari kriteria syar’i. Subhanallah! Para wanita mulai digoda dan digiring untuk berpenampilan walaupun dengan hijab namun dengan modis dan stylish. Allah Ta’ala berfirman:

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” 
(Q.S. An Nur[24]: 31)

Dalam ayat ini diperintahkan bagi wanita untuk tidak menampakan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Pada tulisan ini kita tidak sedang membahas apa yang dimaksud perhiasan wanita dan juga sedang tidak menjelaskan hukum perhiasan bagi seorang wanita, silahkan merujuk kitab-kitab fiqih para ulama yang sudah dengan panjang lebar membahas akan hal itu. Namun terlebih dari itu, ternyata Allah melarang para wanita untuk menampakan perhiasannya. Namun, sangat disayangkan melihat realita saat yang terjadi disekeliling kita, sebagian wanita begitu berlomba-lomba untuk menunjukkan perhiasannya kepada khalayak ramai, berlenggak-lenggok diatas panggung dengan menggunakan jilbab yang katanya syar’i dengan kontes yang bertemakan jilbab modern. Belum lagi wewangian yang digunakan yang membangkitkan syahwat laki-laki. Ditambah hiasan pada wajah untuk mempercantik diri (tabarruj) dengan alasan keindahan, dan disaksikan oleh ribuan pasang mata laki-laki yang bukan mahram, dan yang miris mereka mengatasnamakan dakwah kepada jilbab (Subhanallah!). Dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhuma- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Ada dua kelompok penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang memukuli orang-orang dengannya dan para wanita yang berbaju tapi mereka telanjang, berlenggak lenggok kepala mereka bagaikan punuk unta yang bergoyang. Wanita-wanita itu tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau surga bisa tercium sejauh sekian dan sekian.”
(Shahih, H.R. Muslim no. 3971 & 5098)

Dari Abu Musa Al Asy’ary -radhiyallahu ‘anhuma- bahwanya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.”
(H.R. An Nasa’i no. 5036, Abu Daud no. 3642, Tirmidzi no. 2710 & Ahmad 18757, 18879)

Allah Ta’ala berfirman;
”Hendaklah kalian (para wanita) tetap di rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dan seperti tabarruj orang-orang Jahiliyah yang dahulu…”
(Q.S. Al-Ahzab[33]: 33)

Makna tabbaruj seperti yang disebutkan dalam ayat menurut Ibnul Jauzi -Rahimahullah- dalam tafsirnya menyebutkan dua keterangan ulama tentang makna tabarruj, Pertama, Abu ubaidah,Tabarruj: wanita menampakkan kecantikannya (di depan lelaki yang bukan mahram).” Kedua, keterangan az-Zajjaj Tabarruj: menampakkan bagian yang indah (aurat) dan segala yang mengundang syahwat lelaki (non mahram).” [Zadul Masir fi Ilmi at-Tafsir, 3/461 dalam konsultasisyariah.com][3].
Berdasarkan keterangan tersebut, maka segala upaya wanita dalam menampakan kecantikannya kepada laki-laki bukan mahram dalam bentuk apapun baik itu jilbab yang berhias, make up pada wajah terlebih lagi wanita-wanita yang belum menutupi auratnya termasuk kedalam bentuk tabarruj yang dilarang dari ayat tersebut.
Allah Ta’ala  berfirman;
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”
(Q.S. Ali ‘Imran[3]: 14)

Ayat ini menunjukan bahwa mecintai wanita dan dunia merupakan fitrah bagi manusia. Laki- laki tidak dilarang untuk mencintai wanita selama cintanya tersebut tidak melanggar syariat. Namun sadarkah kita, ternyata dibalik keindahan tersebut adalah fitnah (ujian) bagi manusia. Dan Allah menyebutkan wanita diurutan pertama menandakan bahwa fitnah yang paling besar adalah fitnah wanita. Imam Ibnu Hajar -Rahimahullah- mengatakan[4]: “Allah menyebut wanita pada urutan pertama sebelum menyebut yang lainnya . Ini memberikan sinyal bahwa fitnah wanita adalah induk dari segala fitnah.” Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid -radhiyallahu ‘anhuma-

“Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.”
 (Shahih, H.R. Bukhari 4706, Muslim 4923 & 4924, Tirmidzi 2704, Ibnu Majah 3988, Ahmad 20751 & 20828)

Kita lihat faktanya saat ini, betapa banyak para lelaki yang terjerumus kedalam fitnah yang besar ini, mereka rela membuat dirinya lalai demi mendapat kepuasan dari wanita. Tak pandang bulu, jangankan seorang yang awam, mereka-mereka yang ahli dalam urusan ibadah pun akhirnya lalai dan jatuh kedalam jerat fitnah wanita. Maka pantaslah jka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan wanita merupakan fitnah terbesar.

Sufyan Ats-Tsauri -Rahimahullah- mengatakan[5], “Silakan kau suruh aku menjaga rumah mewah penuh harta melimpah, namun jangan kau suruh aku menjaga wanita yang tidak halal bagiku meskipun berupa budak yang hitam legam.”

Said bin Musayyib -Rahimahullah- mengatakan[6], “Tidak ada yang saya takutkan melebihi ketakutanku terhadap wanita”. Kita lihat betapa beliau sangat takut dengan fitnah wanita, padahal usia beliau saat itu sudah menginjak umur 84 tahun. Tidak hanya itu, penglihatan beliau juga sudah rabun, itu pun yang bisa dipergunakan hanya tinggal satu mata. Namun demikian beliau masih tidak merasa aman dari fitnah wanita. Dari Abdullah bin Mas’ud -radhiyallahu ‘anhuma- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Wanita itu aurat, maka bila ia keluar rumah, setan terus memandanginya (untuk menghias-hiasinya dalam pandangan lelaki sehingga terjadilah fitnah).”
(H.R. At-Tirmidzi no. 1093)

Bahkan laki-laki utusan Allah, Nabi Allah Yusuf alaihi sallam pun tidak lepas dari fitnah wanita. Allah Ta’ala berfirman,

Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata Dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu Termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.”
(Q.S. Yusuf[12]: 24)

Satu lagi fenomena yang terjadi saat ini yang sangat berbahaya adalah kehadiran sosial media, yang kemudian dimanfaatkan oleh para wanita untuk menampakan dirinya dengan bangga. Sudah dijelaskan diatas bahwa wanita merupakan fitnah terbesar bagi laki-laki dan kita tau, sosial media merupakan tercampurnya akun laki-laki dan wanita. Apalagi jika akun tersebut dapat diakses oleh siapa saja, maka ini dapat menimbulkan celah untuk terjadinya fitnah yang besar.

“Kan hanya sekedar foto ?”

Akhwat fillah, sekarang bayangkan jika wanita dalam dunia nyata saja laki-laki diminta untuk menundukan pandangannya, apalagi dalam dunia maya. Bayangkan di dunia nyata kami mungkin para lelaki tidak berani memperhatikan wanita secara terus menerus, hanya dengan curi-curi pandang saja. Tapi bayangkan, sosial media atau dunia maya menjadikan para lelaki berani memandang para wanita yang menampakan dirinya tanpa rasa malu sedikitpun. Dan dari pandangan itulah yang akhirnya membangkitkan syahwat para lelaki yang akhirnya muncullah hasrat seksual yang akhirnya berujung pada perbuatan maksiat. Bukan kami tidak menjaga pandangan kami, bukan pula karena kami ingin rajin-rajin melihat fotomu, tapi sebagaimana yang telah dijelaskan diatas itulah fitrah. Bayangkan, berapa banyak pasang mata laki-laki yang melihatmu tanpa engkau sendiri mengetahui dan menyadari, belum lagi fitnah-fitnah yang lain yang sangat mungkin terjadi seperti pemanfaat dari foto tersebut dan masih banyak lagi. Maka bukankah wanita tersebut akhirnya menjadi bagian pula atas terjadinya dosa tersebut.

“Bagaimana jika berjilbab?”

Justru yang sedang dibahas disini adalah wanita-wanita berjilbab yang menampakan dirinya di sosial media. Kalaulah bukan wanita yang berjilbab sudah tentu itu menjadi ketakutan besar bagi para laki-laki. Bukan berarti berjilbab kemudia bebas dari fitnah, bahkan bercadar sekalipun. Bagi sebagian laki-laki justru mereka tergoda dengan wanita-wanita berjilbab, belum lagi jika wanita tersebut menampakan paras wajahnya yang akhirnya menimbulkan fitnah bagi para lelaki. Bukankah tujuan hijab sendiri untuk menjaga dan menutupi ?

Lalu bagaimana hukumnya ? berbicara soal hukum silahkah merujuk fatwa-fatwa para Ulama yang sudah banyak tersebar di dunia maya ataupun penjelasan Asatidz yang berpahaman syar’i yang merujuk pemahaman para salafush sholeh. Salah satunya bisa merujuk fatwa Syaikh Utsaimin -Rahimahullah-[7]
(dalam http://buletinalfityah.blogspot.co.id/2012/05/memajang-foto-di-facebook.html)

“Dari Imran bin Husain -radhiyallahu ‘anhuma- dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda;
“Aku diperlihatkan di surga. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir. Lalu aku diperlihatkan neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita.”
(Shahih, H.R. Bukhari: no. 3002, 4799, 5968, 6064, 4920, Tirmidzi 2527, 2528 & Muslim, 4920 )

Maka Akhwat fillah, dengan tulisan ini tidak ada maksud untuk menghina bahkan merendah derajat para wanita, justru dalam tulisan ini penulis ingin sekali mengigatkan para wanita untuk kembali kedalam fitrahnya yang sudah Allah tetapkan. Kembali memuliakan wanita sebagaimana cara islam menempatkan wanita diposisi terbaik.

Mari kita pegang erat syariat yang telah Allah tentukan dan Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam ajarkan. Memang berat, memang tidak mudah, memang akan membuat diri kita menjadi asing ditengah masyarakat, tapi maukah kita menggadaikan kebahagian dunia yang sebentar ini dengan kebahagian akhirat yang kita hidup abadi selamanya.
Dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhuma- Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

 “Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing”
(Shahih, H.R. Muslim: no. 208, 209, Tirmidzi: no. 2553, )

Dari Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhuma- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

“Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.”
(Shahih, H.R. Muslim no. 5256, Tirmidzi: no. 2246, Sunan Ibnu Majah:  no. 4103 & Ahmad: no. 6560, 7939, 8694 )
“Kita sama-sama perdalam lagi ilmu syar’i agar dapat membedakan mana yang baik mana yang buruk, mana yang boleh mana dilarang, mana yang halal mana yang haram, mana yang sunnah dan mana yang bid’ah. Sungguh itulah pertanda Allah menginginkan kita untuk menjadi baik. Dari Mu’awiyah -radhiyallahu ‘anhuma- Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang Allah kehendaki menjadi baik, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.”
(Shahih, H.R. Bukhari no. 69, 2884, 6768, & Muslim no. 1719, 1721, 3549).

Dahulu para wanita rela mati demi mempertahankan syariat yang Allah tetapkan. Lihatlah Asiyah istri Firaun yang rela disiksa hingga mati demi mempertahankan syariat Allah. Lihatlah Sumayyah istri Yasir, wanita pertama Ummat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mati disiksa oleh Abu Jahal yang ditusuk kemaluannya hingga tewas demi mempertahankan syariat yang Allah tetapkan. Dan begitu banyak teladan dari para syahidah yang rela mati demi mempertahankan aqidahnya. Bersabarlah, sungguh surga adalah balasan bagi orang-orang yang bersabar.

Wahai para kaum hawa..
Jadikanlah Ummahatul Mukminin para istri nabi menjadi teladan bagi dirimu,

Seperti Khadijah binti Khuwailid -radhiyallahu ‘anha-...
yang darinya Nabi berkata “Aku dianugrahkan cinta oleh Khadijah”

Seperti Saudah binti Zum’ah -radhiyallahu ‘anha-..
wanita yang sudah cukup tua yang memberikan jatah malam kepada Aisyah -radhiyallahu ‘anha- hanya agar tetap menjadi istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai meninggal dan kelak menemaninya di surga.

Seperti Aisyah binti Abu Bakar  -radhiyallahu ‘anha-...
yang dianugrahi kecerdasan yang luar biasa yang dari nya banyak meriwayatkan hadist, yang dikatakan oleh Rasulullah “Aisyah adalah wanita yang paling aku cintai.”

Seperti Hafsah binti Umar -radhiyallahu ‘anha-...
yang dikenal sebagai wanita ahli ibadah dan disebut wanita yang rajin puasa dan rajin shalat malam.

Seperti Zainab binti Khuzaimah -radhiyallahu ‘anha-...
yang dujuli sebagai Ummul Masakin (ibunda orang-orang miskin) karena kasih sayang dan kemurahan hatinya terhadap orang-orang miskin.

Seperti Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah -radhiyallahu ‘anha-...
yang terkenal dengan kecantikannya, sampai-sampai Aisyah -radhiyallahu ‘anha- berkata setelah melihatnya, “demi Allah, dia jauh jauh lebih cantik dan lebih indah dari apa yang aku bayangkan.”

Seperti Zainab binti Jahsy -radhiyallahu ‘anha-...
Wanita ahli ibadah dan gemar sedekah, yang menampakan dirinya dihadapan istri Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain dengan mengatakan “Aku langsung dinikahkan Allah dari atas langit yang ketujuh”

Seperti Juwariayah binti Al Harits -radhiyallahu ‘anha-
wanita paling berkah bagi kaumnya karena pernikahannya dengan Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat para sahabat membebaskan tawanannya dari Bani Mustaliq.

Seperti Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan -radhiyallahu ‘anha-...
Seorang yang kuat pendirian imannya, bahkan ayah nya Abu sufyan (ketika itu belum masuk islam) dilarang olehnya menduduki alas yang digunakan suaminya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk tidur.

Seperti Shafiyah binti Huyai -radhiyallahu ‘anha-...
Wanita yang dikatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai wanita shadiqqah (wanita yang jujur imannya).

Seperti Maimunah binti Al Harits -radhiyallahu ‘anha-...
Yang kata Aisyah -radhiyallahu ‘anha- ketika ia wafat sebagai diantara wanita yang paling bertakwa kepada Allah dan paling penyambung silaturahim.

Jadilah dirimu ukhti seperti wanita yang dikatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebaik baiknya wanita (Khoirunnisa)

Seperti Asiyah binti Muzahim..
Seperti Maryam binti Imran..
Seperti Khadijah binti Khuwailid, dan..
Seperti Fatimah binti Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam

Jadikanlah mereka para teladan, tuntunan, dan motivasi hidup dalam meraih kemulian sebagai seorang wanita.  Dari Abdullah bin Amru -radhiyallahu ‘anhuma- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda ;

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.”
(Shahih, H.R. Muslim: 2668, An-Nasai: 3180, & Ahmad: 6279)

Maha adil Allah yang menjadikan wanita sebagai sebesar besarnya fitnah namun menjadikannya pula sebaik-baiknya perhiasan dunia.

Maka bantulah kami dengan menutupi sebaik-baiknya perhiasan itu,
Ukhti, bantu kami untuk menundukan pandangan...

Oleh: Faiz Adriansyah


Sumber:
Al Qur’an Karim
Ensiklopedi Hadith 9 Imam Android version
Syaikh Shafiyyurahman Al-Mubarakfur, Ar Rohiq Makhtum Sirah Nabawiah, Penerbit Ummul Quro 2011
[1] Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 3/232 (dalam https://rumaysho.com/782-lemah-lembutlah-dalam-bertutur-kata.html diakses 29 Desember 2015 Pukul 19:31 WIB)
[2] Fathul Bari Syarh Shahih Al-Bukhari (dalam Broadcast Massage grup whatsapp dakwahislam.net repost grup whatsapp Tegar Diatas Sunnah, Oktober 2015)
[3] https://konsultasisyariah.com/21494-apa-itu-tabarruj.html diakses 29 Desember 2015 Pukul 22:08 WIB
[4]https://muslim.or.id/19526-wanita-ujian-terbesar-kaum-laki-laki.html diakses 29 Desember 2015 Pukul 21.33 WIB
[5] ibid (dalam https://muslim.or.id/19526-wanita-ujian-terbesar-kaum-laki-laki.html diakses 29 Desember 2015 Pukul 21.33 WIB)
[6] ibid, hal. 179  (dalam https://muslim.or.id/19526-wanita-ujian-terbesar-kaum-laki-laki.html diakses 29 Desember 2015 Pukul 21.33 WIB)
[7] Majmu Fatawa asy Syaikh al Utsaimin, II, pertanyaan no. 318 (dalam http://buletinalfityah.blogspot.co.id/2012/05/memajang-foto-di-facebook.html diakses 30 Desember Pukul 00:59)


»»  READMORE...

Selasa, 17 November 2015

DAMPAK GAME ONLINE TERHADAP KESEHATAN MENTAL

Tulisan ini diajukan untuk pemenuhan tugas mata kuliah :"Psikologi  dan Teknologi Internet " yang merupakan mata kuliah soft skill pada fakultas Psikologi Gunadarma semester 3.

FENOMENA GAME ONLINE
Dunia internet berkembang begitu pesat. Tidak hanya untuk browsing dan berinteraksi lewat situs jejaring sosial, kehadiran internet juga dimanfaatkan sebagai sarana bermain game secara bersamaan (multiplayer) melalui game online. Game online, secara gamblang adalah game yang dimainkan dengan menggunakan jaringan baik LAN (Local Area Network) atau internet. Biasanya, jenis game yang dimainkan adalah game peperangan atau menyusun strategi.
Bisnis warnet di Indonesia semenjak beberapa tahun terakhir terlihat sangat pesat. Di beberapa warnet umumnya terlihat dipenuhi oleh kalangan pelajar yang tak kelak selalu datang untuk menghabiskan waktunya bermain game online dan terkadang mereka rela untuk tidak masuk sekolah (bolos) hanya demi bermain game online.
Permainan game online bagi kalangan pelajar tingkat pertama hingga menengah bahkan anak-anak TK bukanlah hal yang asing lagi di zaman sekarang ini. Banyak fakta yang kita jumpai, dengan pergi survey ke warnet-warnet maka tidak jarang kita menemukan kalangan remaja bahkan anak-anak yang sedang main game online. Dari berbagai warnet yang bisa ditemui di sekitar Jakarta, hampir mayoritas ada pukul 07.00 sampai pukul 12.00 depenuhi oleh anak – anak dengan pakaian seragam sekolah yang sedang bermain game online.
Apa yang dilakukan pelajar tersebut terkadang tanpa diketahui oleh orang tua mereka, ada saja alasan mereka untuk meyakinkan orang tua nya, entah itu belajar di rumah teman, atau ada acara sekolah. Dalam hal ini seharusnya para orang tua harus lebih memperhatikan lagi anak – anak mereka, paling tidak mengetahui kemana mereka setelah pulang sekolah.
Peran orang tua dan lingkungan sekitar adalah factor penentu dari pengaruh remaja dalam bermain game online. Dengan adanya dukungan/pengawasan dari keluarga dan lingkungan sekitar, setidaknya bisa mengurangi dampak dan pengaruh dari game online ini. Sehingga generasi penerus ini tidak terhanyut dalam perkembangan teknologi yang nantinya bisa merusak masa depan mereka, bahkan bangsa kita ini


DAMPAK NEGATIF GAME ONLINE
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini beberapa dampak negatif game online yang dimainkan tidak sesuai dengan porsinya, diantaranya:
A.                Dari segi jasmani
a.        Kesehatan menurun
Tidak mengherankan anak-anak yang memiliki kegemaran memainkan permainan ini memiliki daya tahan tubuh yang lemah akibat kurangnya aktivitas fisik, duduk terlalu lama, sering terlambat makan, sering terpapar pancaran radiasi dari layar monitor komputer dan sebagainya. Penyakit-penyakit yang sering dijumpai pada mereka yang mengalami kecanduan memainkan permainanan ini, diantaranya: serangan jantung, stroke, mata minus, obesitas, paru-paru, dislokasi jari-jari tangan, penyakit saraf, ambeien dan penyakit di sekitar tulang punggung.
B.                 Dari segi psikologis
a.       Gangguan mental
Banyaknya adegan di game online yang mengajarkan untuk melakukan tindakan kriminal serta kekerasan, seperti: perkelahian, pengrusakan, pemerkosaan, pembunuhan, dan sebagainya, yang secara tidak langsung telah memengaruhi alam bawah sadar seseorang bahwa kehidupan nyata ini adalah layaknya sama seperti di dalam permainan tersebut. Beberapa kasus kekerasan yang pernah diberitakan oleh media massa, yang melibatkan anak-anak dan remaja sebagai pelakunya adalah bukti nyata bahwa game online dapat merusak perkembangan mental seseorang. Ciri-ciri seseorang mengalami gangguan mental akibat pengaruh game online adalah: mudah marah, emosional, mudah mengucapkan kata-kata kotor, memaki, mencuri, dan sebagainya.
b.      Menghambat proses pendewasaan diri
Permainan online yang dilakukan tanpa kenal waktu juga dapat memengaruhi proses pendewasaan diri seseorang, hal tersebut sangat beralasan karena dunia di dalam permainan online ada yang mengajak seseorang untuk hanyut serta larut dalam alur bahwa seseorang tidak mungkin tumbuh menjadi dewasa. Seseorang yang telah terpengaruh, biasanya akan ditandai dengan sikap: pemalu, minder, kurang percaya diri, manja dan bersifat kekanak-kanakan.
C.                 Dari segi waktu
a.       Dapat mempengaruhi prestasi belajar anak
Mengapa? Karena waktu luang yang seharusnya sangat ideal untuk digunakan mempelajari mata pelajaran sekolah justru lebih sering digunakan untuk menyelesaikan level demi level dalam permainan tersebut, daya konsentrasi mereka umumnya juga terganggu sehingga kemampuan dalam menyerap mata pelajaran yang disampaikan oleh guru menjadi tidak maksimal. Pada orang dewasa, game online dapat mempengaruhi produktivitas mereka di tempat kerja, sehingga bila tidak segera dihentikan, maka tidak menutup kemungkinan akan berujung dengan pemecatan.

D.                Dari segi keuangan
a.       Mengajarkan pemborosan
Permainan online juga mendidik seseorang untuk hidup boros, bagi mereka yang tidak memiliki fasilitas komputer di rumah, mereka terpaksa harus datang ke warnet yang menyediakan permainan-permainan tersebut dan otomatis harus mengeluarkan uang. Biaya pemakaian listrik di rumah pasti juga akan mengalami pembengkakan, khususnya bagi mereka yang menggunakan komputer desktopselama berjam-jam tanpa henti.

b.      Mengajarkan ketidakjujuran
Bermain game online terkadang membutuhkan biaya, untuk membeli vouchernya saja supaya tetap bisa memainkan salah satu jenis permainan dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari permainan ini adalah mengajarkan seorang anak (yang belum memiliki penghasilan sendiri) untuk melakukan kebohongan (kepada orang tuanya) serta melakukan berbagai macam cara termasuk pencurian supaya tetap bisa memainkan permainan tersebut.
E.                 Dari Segi Sosial
a.       Kesulitan bersosialisasi dengan orang lain
Mereka yang telah terbiasa hidup dalam dunia maya, umumnya akan mengalami kesulitan ketika harus bersosialisasi di dunia nyata. Sikap anti sosial, tidak memiliki keinginan untuk berbaur dengan masyarakat, keluarga, dan juga teman adalah ciri-ciri yang ditunjukkan oleh mereka yang telah mengalami ketergantungan terhadap permainan tersebut

PENGERTIAN KESEHATAN MENTAL
Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan jiwa(neurose) dan dari gejala-gejala penyakit jiwa (psychose)
Kesehatan mental adalah: kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat sera lingkungan tempat ia hidup.
Kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kepada kebahagiaan diri dan orang lain, serta terhindar dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa.
Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem yang biasa terjadi, dan merasakan secara positif  kebahagiaan dan kemampuan dirinya.
Dapatlah dikatakan bahwa kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawanya pada kebahagiaan bersama, serta tercapainya keharmonisan jiwa dalam hidup.

DAMPAK GAME ONLINE TERHADAP KESEHATAN MENTAL
Aktivitas game on-line merupakan akses terbanyak yang berbahaya bagi perkembangan anak dan remaja setelah akses konten-konten pornografi. Jika konten pornografi, oleh pemerintah dianggap berbahaya, maka games on-line merupakan akses yang legal, bahkan beberapa penyedia layanan internet, menyediakan khusus untuk konten khusus games on-line.
Dari segi mana games on-line berbahaya secara psikologis? Seperti yang sudah di sebutkan sekilas diatas, bahwa yang berbahaya adalah ketergantungan pada aktivitas nge-games.Bahkan banyak anak, yang sengaja menyisihkan uang jajan mereka demi bisa bermain games on-line. Ketergantungan pada aktivitas nge-games, akan mengurangi aktivitas positif yang seharusnya dijalani oleh anak pada usia perkembangan mereka. Bahkan banyak kasus yang terlihat bahwa, ketergantungan pada aktivitas nge-games berlanjut pada usia dewasa (masa kuliah). Anak yang mengalami ketergantungan pada aktivitas games, akan mengurangi waktu belajar dan waktu untuk bersosialisasi dengan teman sebaya mereka. Jika ini berlangsung terus menerus dalam waktu lama, di pekirakan anak akan menarik diri pada pergaulan sosial, tidak peka dengan lingkungan, bahkan bisa membentuk kepribadian asosial, dimana anak tidak mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Ketergantungan remaja pada aktivitas games on-line memerlukan perhatian dari berbagai pihak, baik pemerintah, orang tua ataupun pengusaha yang bergerak pada layanan internet. Jangan sampai keberadaan games on-line membuat generasi ini tidak mempunyai kemampuan apa-apa, kecuali kemapuannya dalam bermain games.


Sumber:



»»  READMORE...