Welcome to My Blog ^ _ ^

Sabtu, 30 Juli 2011

The Power of Senyum (Bagian 1)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share this history on :

Sebuah senyuman yang terlihat sederhana akan mampu menciptakan power. Senyuman yang kadang dianggap sebagian orang sebagai sesuatu yang tidak penting dan sepele, namun tanpa kita sadari mampu memunculkan hal-hal yang luar biasa. Bahkan, senyuman bisa membawa sesuatu yang kadang tak terduga. Jika anda tidak percaya, buktikan saja! Bahkan saat anda baru mulai tersenyum, anda akan langsung merasakan dahsyatnya kekuatan di dalamnya.
            Dalam ajaran islam, memberikan senyum kepada orang lin bernilai ibadah, larema tersenyum kepada orang lain sama dengan bersedekah. Sedekah sendiri berarti membagi kebahagiaan kepada orang lain, begitu pula senyuman. Tentu saja senyum yang bernilai ibadah bukanlah senyum kecut ataupun senyum sinis, melainkan senyum tuluh yang lahir dari hati. Senyum tulus akan menjadi penyejuk jiwa, layaknya oase yang menghilangkan dahaga bagi pengembara yang kehausan dan tersesat di tengan gurun pasir
(sumber:buku power of senyum, M. Thobroni)

Menurut Dr. Paul Ekman, psikologi University of California di San Francisco, terdapat 18 jenis senyum. Tiap senyum menggunakan kombinasi otot yang sedikit berbeda dan menyampaikan pesan yang berbeda. Diantara jenis senyum antara lain:
  1. Senyum yang dipaksakan, senyum yang disengaja ini tidak menyebar ke mata.
  2. Seringai, menarik sudut mulut ke belakang, sehingga menunjukkan gigi geligi.
  3. Senyum mulut tertutup, senyum ini merupakan tanda penghargaan, digunakan dengan cara yang sopan.
  4. Senyum terbuka, senyum ini menunjukkan gigi atas dan memberitahukan kepada orang lain bahwa ia ingin berkenalan.
  5. Bibir dikerutkan, jika seseorang mengerutkan bibirnya, ini berarti ia merasa tertarik dengan lawan jenisnya.
  6. Bibir tegang, menyatakan ketegangan dalam hati atau ketidaksepahaman.
  7. Menggigit bibir (ngawet), jika seseorang menggigit bibir bawahnya dan menggelengkan kepala, orang ini sedang menyatakan kemarahannya.
  8. Telunjuk jari menyentuh bibir secara vertical, menyatakan mohon tenang.
  9. Telunjuk jari menyentuh bibir bawah dan mulut sedikit terbuka, menyatakan, aku ingin bicara denganmu
Sumber:
Body Talk, L.A. Justice, 2000, alih bahasa, Bahasa Tubuh, Irwin Lim Nan Sen, Interaksara, 2000

0 komentar:

Posting Komentar