Welcome to My Blog ^ _ ^

Senin, 01 Agustus 2011

Memberi (Bagian 1)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share this history on :



Memberi, sebuah kata yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita, bahkan mungkin setiap hari kita sering melakukan hal tersebut. Tapi pertanyaannya, sampai sejauh mana pengertian memberi bagi kita, mungkin selama ini dalam benak kita memberi hanyalah sesuatu hal ketika kita mampu mengeluarkan harta kita untuk orang lain. Sebagi contoh, dalam bentuk uang ataupun barang, saya rasa hal tersebut sudah tidak asing lagi, tapi disini saya ingin membahas sesuatu yang berbeda yang mungkin selama ini kita tau, tapi kita lupa akan hal ini.
Memberi dalam arti sesungguhnya adalah mengeluarkan, apapun itu baik dalam hal materi maupun dalam hal spiritual. Dalam hal materi misalnya mentraktir teman-teman kita, ataupun memberi sedekah kepada fakir miskin, dalam hal spiritual seperti halnya ketika kita mampu mengeluarkan nilai nilai mulia atau nilai nilai agung seperti, kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan, dan lain sebagainya. Bukan hanya itu namun ketika kita mampu mengeluarkan potensi dalam diri kita, kita mampu mengeluarkan kreativitas dalam diri kita itupun termasuk memberi, lalu sebenarnya untuk apa memberi itu ? apa manfaat dari memberi itu ?
satu kata untuk menjawab pertanyaan ini adalah “BAHAGIA ketika memberi” ,  bahagia ketika kita mampu mengeluarkan harta, nilai ataupun potensi yang ada dalam diri kita. Memberi  sangatlah berbeda dengan menerima, ketika kita mendapatkan sesuatu tentulah kita bahagia, tetapi  seberapa besar kebahagiaan itu? Bandingkan kebahagian ketika kita mampu memberi. Sebagai contoh, ada seorang anak yang ingin sekali dibelikan sebuah mainan yang Ia idam idamkan, sampai sampai ayahnya pun kebingungan untuk membelikan mainan tersebut, karena memang mainan tersebut sangat mahal harganya. Setiap hari ayah dari anak tersebut berusaha,  bekerja mencari uang, untuk dapat membelikan anaknya mainan yang diidamkan itu. Sampai suatu saat, tibalah seorang ayah tersebut memiliki rezeki untuk membelikan anaknya sebuah mainan. Ketika ayahnya memberi mainan tersebut apakah si anak bahagia ? tentu si anak sangatlah bahagia kegirangan ketika ayahnya memberi Ia sebuah mainan yang ia idam-idamkannya, tapi pertanyaanya mana yang lebih bahagia antara si anak dan ayahnya ? saya rasa saya tidak perlu menjawab pertanyaan tersebut, karena saya yakin para pembaca sudah merasakannya.
 Maka kesimpulannya memberi lebih bahagia daripada menerima, bahkan bukan hanya itu, jika ”bahagia ketika mem beri”  maka kebahagiaan bisa kita dapatkan setiap saat kapanpun kita mau. Berbeda dengan kebahagiaan menerima yang kita harus menunggu kapan kita mendapatkan hal tersebut. Tapi memberi dapat kita lakukan dimana saja, kapan saja, dalam keadaan apapun itu. Ketika kita mampu memberi kejujuran untuk orang lain, mampu memberi tanggung jawab terhadap suatu pekerjaan, mampu memberi kasih sayang terhadap sesama, bahkan mampu memberi senyuman itu semua merupakan kebahagiaan yang telah menunggu kita untuk kita jemput. Sesuatu hal yang selama ini kita lakukan, tapi kita tidak sadar akan hal itu.
Memberi secara spiritual termasuk salah satu memeberi yang bisa kita lakukan dimana saja, karena memberi secara spiritual, kita tak memerlukan harta atau uang yang banyak, tapi kita cukup membutuhkan kesadaran diri yang tinggi akan hal itu. Apalagi jika memberi tersebut didasari dengan Ketuhanan yang Maha Esa, yang semata mata bukan hanya karena ingin mendapatkan penghargaan atau applause dari orang sekitar, tapi semata mata karena dengan memberi merupakan bentuk pengabdian kepada Tuhannya.
Maka mulai saat ini tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bahagia, ketika kita merasakan kegundahan dalam hati cobalah redam hal itu dengan memberi. Ketika kita sudah putus asa dengan hidup ini, obati hal tersebut dengan memberi. Maka insha allah ketika kita mampu memaknai hal tersebut, maka kita mampu memaknai hidup yang sesungguhnya. Latihlah hal tersebut mulai dari detik ini, karena jika bukan sekarang, kapan lagi kita akan mencobanya. Do the best all the time! Barakallah.. (mohon maaf semuanya jika tulisan nya acak acakan, saya baru mencoba menulis lagi setelah sekian lama tidak menulis, silahkan berikan komentar yaa)


0 komentar:

Posting Komentar