Welcome to My Blog ^ _ ^

Rabu, 21 Januari 2015

Sudah sampai dan sejauh mana ?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Share this history on :
Berbicara soal "Bicara" pastinya setiap orang pun bisa melakukannya, seorang anak kecil sampai seorang dewasa pun bisa melakukannya. Namun teman-teman tapi bagaimana jika kita pindahkan soal berbicara menjadi berbicara didepan umum ? Pasti teman-teman sering merasakan hal seperti ini bukan:

Sering malu untuk tampil didepan umum ?
Merasa tidak percaya diri berbicara didepan umum ?
Tubuh gemetaran saat berbicara didepan umum ?
atau hal- hal lain yang tentunya teman-teman lebih memilih melakukan hal lain daripada harus berbicara didepan umum.

Jika jawaban nya "Ya" sepertinya kita harus toss dulu nih teman-teman, so "Give me five" ^_^

Teman-teman apa yang dikatakan diatas sungguh sangat sama seperti apa yang pernah saya alami, namun teman-teman jangan khawatir, lantas ketika kita mengalami hal tersebut kemudia kita menghentikan niat kita menjadi seorang pembicara publik ? tentu tidak.

Sahabat, dalam tulisan kali ini saya tidak memberikan tips-tips bagaimana bisa berbicara didepan umum, karena sayapun masih belajar. Saya hanya ingin berbagi cerita tentang perjalanan hidup saya sebagi seorang pembicara yang memulainya di umur yang masih sangat muda, semoga dapat menginspirasi dan bertukar pengalaman bagi teman-teman semuanya.

Dalam tulisan ini ingin sedikit mereview sekaligus mengevaluasi diri sudah sejauh mana saya melangkah. Mudah mudahan bisa menjadi bahan inspirasi bagi teman teman juga untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Keiinginan berbagi dalam menulis ini bermula dari tanggal 17-18 Januari kemarin ketika saya mengikuti "Young Trainer Academy", sebuah pelatihan bagi para trainer trainer muda. Trainer kok di training ? ya teman teman seperti kata steven covey dalam bukunya 7 habits. Bahwa habits yang ke 7 adalah "Mengasah Gergaji". Mungkin akan lebih cepat ketika kita diberikan waktu 10 hari untuk menebang pohon maka 7 hari itu digunakan untuk mengasah gergaji. Apa maksudnya ? mengasah gergaji adalah percepatan, mengasah gergaji bukan menghambat kita dalam menggapai tujuan, justru akan mempercepat kita dalam menggapai tujuan.

 "Mengasah Gergaji adalah Percepatan dalam Menggapai Tujuan"

Tulisan saya kali ini saya akan mencoba sedikit mereview perjalanan saya menjadi seorang pembicara yang dilampirkan dalam foto-foto, semoga Allah jauhkan dari sifat kesombongan, semoga menjadi sebuah kebaikan dan bermafaat bagi sesama.

Teman-teman, dulu saya adalah seorang yang sangat pemalu, berbicara didepan umum adalah sebuah ketakutan terbesar dalam hidup saya. Teringat dahulu ketika saya duduk di kelas 3 SMP. Saat itu saya diminta untuk maju kedepan membacakan sebuah cerita. Kemudian apa yang terjadi ? Belum maju pun jantung saya berdebar dengan sangat cepat, keringat dingin mulai bercucuran, sampai tiba saatnya untuk tampil maju kedepan. Lalu apa yang terjadi ? ya seperti yang sudah diperkirakan keadaan gugup itu membuat saya menjadi bahan tertawaan teman-teman yang lainnya. Tangan yang bergetar terlihat dari kertas yang bergetar, belum lagi nada suara yang menjadi bergelombang, membuat saya menjadi santapan lezat untuk ditertawakan. Dalam hati hanya berkata, kapankah cerita yang dibacakan ini berakhir dan saya bisa kembali duduk dengan tenang. Ingin pingsan rasanya. hehehehe

Setelah kejadian itu saya pun kemudian berpikir dan bertekad dalam hati, "gue gabisa gini terus, gue harus berubah!". Kejadian itu membakar semangat saya sampai akhirnya saya mengikuti sebuah training. Dalam training itu teman-teman saya melihat seorang trainer yang begitu hebat dalam mennyampaikan materi, pesan nya sangat sampai pada peserta. Singkat cerita, training pun berakhir kemudian saya pun berpikir "Gue harus bisa jadi seperti itu, sama sama makan nasi, masa iya gabisa jadi gitu" hehe

singkat cerita teman teman memasuki kelas satu SMA itulah kisah perjalanan saya menjadi seorang pembicara dimulai, saya pun mulai memberanikan diri untuk tampil dan berbicara. Bermula dari hanya berbicara dikelompok kelompok kecil, berbicara depan kelas sampai akhirnya bisa tampil secara publik.



Loncat ke sekitar ke sekitar 6-7 tahun lalu saat saya duduk di kelas 1 SMA. ini adalah saat saya tampil di kelompok kecil, peserta hanya teman-teman saya sendiri yang saya 'paksa' untuk hadir, tempatnya pun hanya dirumah hehehe.





Bagi saya ini adalah momentum BESAR. Ini adalah kali pertama saya tampil secara publik, saat itu saya baru naik kelas 2 SMA sekitar 6 tahun lalu tepatnya tahun 2009, pesertanya adalah adek adek kelas yang baru masuk hehehe, yang menjadi tantangan adalah ini KALI PERTAMA saya tampil secara publik dan dengan peserta hampir seluruh siswa kelas satu pada saat itu, sekitar lebih dari 250 siswa, tak terbayang degup jantung yang berdetak hehehehe. Ketika itu saya hanya berpikir, "ini saat yang tepat untuk berkembang lebih cepat" keberanian itu harus bisa mengalahkan rasa takut.

"Ini saat yang tepat untuk berkembang lebih cepat, keberanian itu harus bisa mengalahkan rasa takut."
Alhamdulillah semenjak saat itu alam seperti mendukung, alhamdulillah banyak undangan untuk mengisi acara dan saya pun dipertemukan dengan orang orang hebat yang saya banyak sekali belajar dari mereka mereka.


Tidak banyak dokumentasi yang tersimpan, ini adalah saat saya pertama kali mengisi dengan peserta yang lebih senior. Saat itu pesertanya adalah Mahasiswa dan yang mengisinya adalah anak SMA kelas dua hehehe.





Ini adalah saat mengisi sebuah acara di bulan Rhamadhan, masih terlihat tahun dan tanggal di fotonya hehehehe.



Ini kalo tidak salah saat mengisi di ibu-ibu darmawanita, tahun 2009 saat itu saya menginjak kelas 2 SMA hehehe.
 


Alhamdulillah terpilih 2 kali menjadi calon ketua osis, pada saat kelas 1 dan kelas 2, tapi hanya sebatas calon dan tidak terpilih hehehehe. Sangat banyak belajar dari kejadian tersebut.


Dimanapun, selagi masih bisa untuk menebar kebaikan maka tebarlah kebaikan, tak harus ditempat yang mewah, rumahpun bisa menjadi tempat untuk saling berbagi dan melatih diri.




Tidak harus selalu didalam ruangan,di luar ruangan pun bisa menjadi pilihan terbaik untuk berbagi manfaat.



 

Ketika berbagi di Kota Cilacap,alhamdulillah sampai angkatan ke-3.






















Saat mengisi beberapa sekolah dan kampus baik di bogor, jakarta, bandung, bekasi dll.


Seorang pembicara pun harus tetap 'mengasah gergaji' bahkan lebih banyak. ^_^
 

Saat mengisi pertama kali diluar pulau, tempatnya di Bandar Lampung.



Saat Berbagi bersama teman-teman panti asuhan di Tasikmalaya, saat itu sambil syukuran ulang tahun seorang teman.


Saat mengisi bersama orang-orang hebat para pengusaha muda di Bandung.

Saat berbagi tentang entrepreneurship alhamdulillah sampai 3 angkatan.





Saat berbagi bersama guru-guru se-priangan timur.






Alhamdulillah saat berbagi tentang kewirausahaan di Universitas Indonesia. Dulu saya bermimpi bisa menuntut ilmu di tempat ini. Alhamdulillah Allah punya jalan lain, ternyata saya menginjakan kaki di sini sebagai seorang pembicara, alhamdulillah.


Saya seorang yang kurang suka eksis (lebih tepatnya tidak ada yang mendokumentasikan hehe..) sehingga cukup banyak moment yang terlewatkan, tapi diluar itu, pengalaman luar biasa sejak masih muda banyak sekali didapatkan. Alhamdulillah sampai saat ini bisa berbagi di kota-kota seperti Cilacap, Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Bandung, Sukabumi, Bogor, Tanggerang, Bekasi, Depok, Bandar Lampung, dan Jakarta. Alhamdulillah sebuah karunia yang besar dari Allah diumur saya yang masih bisa dibilang muda tapi sudah mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Dari yang tadinya bagi saya berbicara didepan umum merupakan hal yang menakutkan, sampai akhirnya ketakutan itu bisa dihancurkan dan justru berubah menjadi kekuatan dan passion saya.

"Ketakutan itu Bisa Dihancurkan dan Berubah menjadi Kekuatan dan Passion"

Kurang lebih 1,5 tahun ini saya vakum di dunia public speaking karena fokus berbisnis dan di akhir 2014 ketika itu saya berpikir ingin sekali kembali memulai  passion saya dahulu yang sempat terhenti dan memulainya kembali di tahun 2015 ini. Alam pun merespon, Alhamdulillah diawal tahun 2015 ini saya dipertemukan dengan orang-orang hebat di sebuah training for trainer, Young Trainer Academy (YTA). Teman-teman bisa dibilang inilah kali pertama saya secara formal mengikuti sebuah training yang membahas bagaimana menjadi seorang pembicara. Karena sebelum sebelumnya, saya lebih intens untuk mengikuti pelatihan bisnis, dan belajar menjadi seorang pembicara pun karena saya dipertemukan dengan orang-orang hebat yang saya banyak belajar bersama mereka.


Ada 3 hal dari pertemuan selama 2 hari ini yang dimana saya belajar dari teman-teman angkatan 5 ini. Pertama adalah bagaimana pendidikan mereka secara akademis yang tinggi yang kadang membuat saya menjadi 'minder'. Kedua, alhamdulillah saya dipertemukan dengan orang-orang sholeh yang rasanya jika pertemuan ini bisa diperpanjang saya ingin belajar banyak dari mereka. Terakhir, tentu nya saya belajar dari mereka para pembicara - pembicara hebat yang sangat luar biasa.

Setelah mengikuti YTA ini banyak sekali pengalaman dan ilmu yang didapat. Diatas langit ada langit, betul, ternyata banyak sekali orang orang luar biasa dengan segudang pengalamannya disini hingga saya merasa belum ada apa apanya. Selain dari segi tekhnis, saya pun belajar tentang kerendahan hati sebagai seorang trainer. Sampai akhirnya semua hal ini membuat saya menjadi 'minder' dalam arti terpacu untuk lebih semangat lagi belajar, untuk lebih semangat lagi mencari pengalaman dan tentunya lebih semangat lagi untuk kembali  ACTION memulai kembali passion saya sebagai seorang pembicara yang sempat terhenti.

Teman-teman pada akhirnya adalah bagaimana kita mampu bermanfaat bagi orang banyak dan bagaimana manfaat itu bisa menjadi sangat berguna bagi yang mendapatkannya. Menjadi seorang trainer/pembicara adalah salah satu jalan untuk berbagi manfaat. Menjadi seorang trainer adalah jalan dakwah kita. Menjadi seorang trainer adalah pekerjaan yang memperbaiki orang lain lewat jalur perbaikan diri.

"Menjadi Seorang Trainer adalah Pekerjaan yang Memperbaiki Orang Lain Lewat Jalur Perbaikan Diri."

Semoga bisa menginspirasi teman-teman khususnya bagi teman-teman yang ingin ACTION menjadi seorang trainer. Semoga Allah jauhkan dari segala sifat kesombongan, semoga bisa bermanfaat, yang benar hanyalah dari Allah dan yang salah hanyalah kebodohan saya selaku manusia. Selamat Menebar MANFAAT! ^_^


Muhammad Faizal Adriansyah
Trainer - Entrepreneur
@FaizAdriansyah
089628192165
mfaizaladriansyah2@gmail.com


0 komentar:

Posting Komentar