"Jika Aku bukan jalanmu.."
"Kuberhenti mengharapkanmu.."
"Jika Aku memang tercipta untukmu.."
"Ku kan memilikimu..."
"Jodoh Pasti Bertemu..."
Guys, bicara soal jodoh emang ngga ada habis nya ya ?
Tapi apa mau dikata, topik tentang jodoh sepertinya sedang laris dimana mana (hehehe..)
Ngobrolin tentang jodoh, tentu yang lebih pantas adalah mereka yang sudah 'berjodoh'. Dengan segudang pengalamannya pasti banyak cerita dan pelajaran yang mampu kita ambil.
Tapi teman-teman, ngga ada salahnya kan saya yang belum 'berjodoh' ini ingin sedikit sharing tentang sebenarnya apa sih jodoh itu #NamanyaJugaUsaha ^_^
Tulisan ini memang lebih tepat dibaca bagi mereka yang senasib dan sepenangungan, alias? Sip! 'Belum berjodoh' hehehe...
Teman-teman izinkan saya sedikit sharing tentang apa sih jodoh itu menurut saya. Bicara tentang jodoh, mungkin pengetahuan ini didapatkan dari pengalaman dan kesalahan saya sampai akhirnya saya menyadari mungkin inilah 'jodoh' yang sebenarnya. Dalam hal ini saya sangat berterimakasih dengan seseorang yang banyak mengajarkan hal tentang kehidupan terutama tentang jodoh, sebut saja inisialnya "NF". Terimakasih yaa hehehe :'D
Teman-teman bagi saya jodoh itu bisa jadi ada 4. Loh? kok 4 ?
Sahabatku, bukankah bagi mereka yang 'mampu' (laki-laki) mereka bisa menikahi dua, tiga, bahkan empat wanita atau yang biasa kita sebut poligami ?
Saya tidak akan membahas dari sisi penafsiran ayat nya, karena sungguh itu jauh dari ranah saya. Tapi teman-teman bukankah dengan begitu kita dapat mengetahui bahwa ALLAH bukan hanya menyediakan SATU saja jodoh bagi kita. Artinya apa ? Mana yang kita ikhtiari itulah mungkin yang akan kita dapati.
Lantas apakah dengan berikhtiar lalu menghalalkan segala cara misal dengan cara pacaran dan lain sebagainya ? tentu saja tidak. Bagi kaum laki-laki berikhtiar adalah berani menuju bahtera pernikahan. Karena lelaki sejati bukanlah justru yang meninggalkan kehormatannya dengan cara pacaran bahkan hingga maksiat. Tapi laki-laki sejati justru menjaga kehormatannya dengan cara Pernikahan.
"Menjaga kehormatan dengan cara pernikahan."
Teman teman bayangkan, berapa banyak dosa setiap hari yang kita lakukan hanya karena belum adanya pernikahan. Terutama bagi teman-teman yang memiliki 'pasangan hidup' yang tidak sah. Bukan kah hari demi hari dosa itu terus mengalir ? #SelfTalk
Lantas teman-teman sering kali kesiapan adalah menjadi salah satu alasan untuk menunda pernikahan, tidak ada yang salah dalam menunda pernikahan, namun bukankah mempercepat kebaikan itu lebih baik ?
Tentu teman-teman memiliki prinsip hidup masing-masing soal jodoh dan pernikahan, begitupun saya sendiri. Tak ada yang salah dalam menunda, selagi maksiat itu tidak kita utamakan, maka bagi kita (termasuk saya) yang belum merasa sanggup, berpuasa adalah salah satu jalan untuk menahan diri. Puasa yang sesungguhnya bukanlah menahan lapar dan haus dari shubuh hingga magrib, tapi puasa dengan hakikat sesungguhnya adalah menahan dan mengkontrol diri dari segala hawa nafsu yang menjerumuskan diri kita pada maksiat. Selanjutnya berkumpul dengan orang-orang positif adalah salah satu hal untuk menahan diri kita dari berbuat maksiat, karena lingkungan yang positif akan selalu mengigatkan kita dalam kebaikan.
Lalu bagaimana dengan seorang wanita ? teman-teman bagi saya justru seorang wanita menjaga kehormatannya adalah dengan cara menunggu. Menunggu dalam arti berdoa, meminta agar didatangkan yang terbaik oleh Allah selagi terus memantaskan diri. Karena memang seperti itulah kehormatan sebagai seorang wanita dinilai. Wanita sholehah cukuplah berdoa seraya meminta kepada Allah dan terus memperbaiki diri hingga datang seorang yang pantas mendapatkannya.
"Berdoa dan memohon sambil terus memantaskan diri."
Teman teman pada akhirnya insyaallah jodoh itu pasti bertemu, tugas kita (termasuk saya) adalah terus memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik, karena yang baik hanya untuk baik dan yang sangat baik hanyalah untuk seorang yang sangat baik. Percayalah akan JANJINYA. Jodoh yang kita dapatkan akan sama seperti apa yang kita usahakan untuk diri kita dalam memperbaiki diri. Karena lelaki sejati adalah Ia yang bisa memberikan penghormatan dan kepastian dan sebaik-baiknya wanita adalah mereka yang yang bersabar menunggu sembari memantaskan diri dan memanjatkan doa agar segera datang seorang pada walinya.
"Jodoh yang kita dapatkan akan sama seperti apa yang kita usahakan untuk diri kita dalam memperbaiki diri."
So, teman-teman ini hanyalah sebuah opini dan sudut pandang saya melihat seperti apa jodoh itu yang saya curahkan kedalam sebuah tulisan. Pandangan ini tak lantas datang begitu saja, saya pun banyak berbuat kesalahan dimasa lampau dan kemudian belajar dari kesalahan tersebut. semoga sharing ini justru bisa membuat teman-teman mengurangi kesalahan tanpa harus 'terpleset' ditempat yang pernah saya merasakannya. Solusi jodoh sesungguhnya, adalah ada pada mereka yang sudah berhasil memulai dan mempertahankan pernikahan.
"Solusi jodoh sesungguhnya, adalah ada pada mereka yang sudah berhasil memulai dan mempertahankan pernikahan."
Mohon maaf atas segala kekurangan, semoga bisa menjadi manusia yang terus senantiasa istiqomah dalam memperbaiki diri dan menebar kebaikan.
"Aku tidak pernah melihat solusi bagi orang yang saling mencintai seperti orang yang sudah menikah," (HR. Ibnu Majah)
Muhammad Faizal Adriansyah
Trainer - Entrepreneur
@FaizAdriansyah
089628192165
mfaizaladriansyah2@gmail.com
Trainer - Entrepreneur
@FaizAdriansyah
089628192165
mfaizaladriansyah2@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar